Keruk Segera Kali Cipinang

(Contoh kutipan dari berita)

Warga Kampung Makasar, Jakarta Timur, mendesak Gubernur DKI Joko Widodo segera mengeruk Kali Cipinang dan memperbaiki saluran sodetan Kali Cipinang yang sudah berulang kali jebol.

“Selama Kali Cipinang tidak dikeruk, kami khawatir permukiman kami akan berulang kali dilanda banjir” kata ketua RW Totok Sugianto, Sabtu (22/12/12).

Ia mengatakan, penyempitan dan pendangkalan Kali Cipinang di lingkungan menyebabkan air kali di ruas itu meluap. Arus air kali yang deras masuk saluran sodetan. Akibatnya tanggul saluran sodetan beberapa kali jebol.

               Pada Jumat pukul 03:30, untuk ketiga kalinya, tanggul saluran sodetan kali tersebut jebol. Kali ini yang jebol adalah tanggul di dua lokasi. Akibatnya sebanyak 664 rumah tergenang air setinggi 30cm-115cm.

               Pukul 23:30, kata Sukirin, Jokowi dating ke yempat pengungsian. Ia menyerahkan dua ton beras dan uang tunai Rp 10 juta kepada ketua RW

               “Kata beliau, ‘Mas, tolong duite diiwit-iwit ya..(penggunaan uangnya dihemat ya Mas)’.”ucap Sukirin menirukan Jokowi

Jokowi mengatakan belum bisa menjanjikan perbaikan lebih banyak karena tahun depan pemprov masih berkonsentrasi pada pengerukan Kali Angke, Kali Sunter, dan Kali Pessanggrahan.

               Toto menjelaskan, sudah tiga gubernur DKI menawarkan pilihan menormalisasi kali atau membuat lagi saluran sodetan yang lebih besar. Namun, ketiganya ingkar janji.

Padahal, warga selalu antusias menjelaskan kepada gubernur untung ruginya menormalisasi kali atau membuat saluran sodetan baru yang lebih lebar.

“Kami mengusulkan kepada pemprov agar membangun saluran sodetan baru saja karena biasanya lebih murah,” ujar Totok.

Jika normalisasi kali yang dipilih, menurut dia, akan meningkatkan beban biaya yang harus ditanggung pemprov. “Menormalisasi kali itu kan berarti pemprov  harus membebaskan tepian kali dari pemukiman agar bisa dibangun jalan inspeksi. Proses pembangunannya membutuhkan waktu lama dan bisa saja pembangunannya terhenti di tengah jalan,” papat Totok.

               Sekarang, menurut dia, sebetulnya warga tak banyak berharap lagi. “Jangankan gubernur, camatnya saja belum pernah ke lokasi. Baru setelah Pak Jokowi menjadi gubernur saja, camatnya mau dating. Tetapi, bantaran kali sudah terlanjur menjadi permukiman bersertifikat,” ujar Totok.

               Sementara itu, banjir yang merendam 1.429 rumah warga di Kelurahan Makasar dan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, sejak Kamis lalu, pada Sabtu siang sudah surut. Warga mulai meninggalkan pengungsian dan membenahi rumah mereka.

               Ketua RW Sukirin mengatakan, air yang menggenangi rumah warga sudah kering.”Tadinya air sampai 1,5 meter, “katanya. Ia mengatakan, warga sudah menerima bantuan makanan. Namun, warga lebih mengharapkan pemerintah menormalisasi Kali Ciliwung.